Contoh gejala sosial
dan gejala sosial
Pada malam hari, sering
kita jumpai para pemuda-pemuda tongkrongan di depan gang. Bermain
gitar,bernyanyi,ataupun Kegiatan tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.bermaksud
untuk menghilangkan penat pada aktifitas siang mereka ataupun hanya sekedar
bersenang-senang. sering kali mereka menggoda para pejalan kaki wanita yang
lewat depan mereka. banyak diantara mereka kurang nyaman dengan sikap tersebut.
Tapi disisi lain warga sekitar merasa diuntungkan dengan adanya para
pemudapemuda tersebut karena dengan demikian komplek dago pojok menjadi ramai
hingga larut malam dan terhindar dari pencurian.
contoh Gejala sosial dan gejala
non sosial
sebuah gumpukan sampah
ada di beberapa pinggiran jalan Dago pojok. Musim kemarau dan banyaknya angin
berhembus membuat bau tak sedap itu menjalar kemana-mana. Banyak lalat
beterbangan di tempat itu. Pada akhirnya pengguna jalan pun terganggu dengan
kondisi tersebut. Bau tak sedap dan jalan terlihat kotor. Sedangkan petugas
kebersihan tidak setiap hari dating memunguti sampah. Ketika pemulung
memisahkan sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastic sering kali
tidak bertanggung jawab merapikan kembali sampah-sampah ke kantong kresaek yang
benar.
Daerah bandung terkenal
dengan suhu yang dingin. Di daerah lembang misalnya. Disana suhunya lebih
dingin dibandingkan komplek dago. Dalam kondisi siang pun banyak yang
menggunakan pakaian hangat,pedagang dikomplek itupun identik berjualan makanan
dan minuman hangat. Masyarakatnya kebanyakan berkulit putih dan ramah-ramah.
contoh Cirri-ciri semua gejala
sosial
Di daerah klampok
adalah daerah pedesaan tepatnya memiliki tata ruang desa yang asri. Pada
deretan rumah masih banyak terlihat pepohonan. Dan biasanya setiap rumah
memiliki kebun sendiri. Gang jalan relative lebar. Kebanyakan masyarakatnya
bermata pencaharian buruh dan petani. Ibu-ibu rumah tangga sering berkumpul
berbincang. Masyarakatnya masih menerapkan gotong royong. Misalnya dalam hal
kebersihan desa dilaksanakan setiap hari minggu, mengadakan pengajian
rutin,arisan ibu-ibu. Masyarakatnya pun ramah-ramah.
Berbeda dengan daerah
kota bandung. Pemukiman padat penduduk. Banyak bangunan seperti hotel dan
ruko-ruko besar. Alat transportasi yang banyak memudahkan masyarakat untuk
bepergian. Gang jalan relative sempit. Jarak antar rumah sempit dan tidak
memiliki kebun. Kecenderungan sibuk dengan urusan masing-masing sehingga kurang
komunikasi dengan tetangga sekitar. Tetapi ketika mendapati masyarakat bandung
asli mereka ramah-ramah.
Aseeekk
BalasHapus