PROSES
SUPERVISE PEKERJA SOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PAMARDHI PUTRA (BRSPP)
LEMBANG
Dosen
:
Drs.
Edi Suhanda, M.Si
Dwi
Yuliani, M.Si, Ph.D
Disusun
Oleh :
Dewi Mustika Fani
14.04.222
Kelas
: 3 J
SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG 2016
A.
Profil
Lembaga
Nama
lembaga :
Balai rehabilitasi sosial pamardi putra
Alamat
lembaga : Jalan maribaya no. 22
Kayu Ambon Lembang Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat
Nama
supervisor : Yanti
Nama
Pekerja Sosial : Dra. Yeane E.M.Tungga,
MSW
B.
Deskripsi
Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra
(BRSPP) Lembang Bandung Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat memiliki peranan yang strategis dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) di
lingkungan masyarakat melalui pelaksanaan program rehabilitasi bagi korban
penyalahguna NAPZA yang diimplementasikan dalam bimbingan fisik, mental, sosial
dan pelatihan ketrampilan.
C.
Pelaksanaan
Supervise di BRSPP
Supervise
dilakukan oleh pejabat structural dan manager program yang ada di Balai
Rehabiitasi Sosial Pamardhi Putra kepada pekerja sosial. Manager program ini
adalah orang yang membawahi seluruh program rehabilitasi. Pekerja sosial yang
ada di BRSPP terdiri dari 7 pekerja soisal kondisional dan 7 pekerja sosial
adiksi. Pekerja sosial kondisional adalah pekerja sosial yang menetap / bekerja
di lembaga tersebut, sedangkan pekerja sosial adiksi adalah pekerja sosial yang
dikirim oleh kementrian sosial. Ibu Yeane merupakan salah satu pekerja sosial
adiksi. Tugasnya lebih kepada eksperimen atau sebagai konselor. Beberapa proses
supervise yang dilakukan yaitu:
1.
Pemasangan cctv di ruang konseling dan
ruang terapi.
Penggunaan
cctv bertujuan untuk melihat dan memantau proses pertolongan terhadap klien.
Apabila pekerja sosial/ klien melakukan perbuatan yang tidak pantas akan
terekam melalui cctv ini yang nantinya dapat dimintai pertanggungjawaban.
2.
Supervise dilakukan setiap hari
Proses
supervisi sebenarnya dilakukan setiap hari, ketika seorang pekerja sosial akan
bertemu dengan klien, pekerja sosial harus melaporkan kepada manager program
terlebih dulu, kemudian manager program mempersiapkan kegiatan untuk klien dan
selanjutnya pekerja sosial melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan.
3.
Diadakannya case conference
Yaitu
pertemuan yang dilakukan sebulan sekali untuk membahas permasalahan yang
dihadapi klien, hambatan/ kesulitan yang dialami pekerja sosial. Hal ini
dibahas secara bersama-sama dengan pekerja sosial lainnya. Dalam case
conference ini juga dibahas solusi yang tepat untuk menangani permasalahan atau
hambatan yang dialami tadi. Diskusi ini bersifat terbuka.
D. Fungsi Supervisor
1. Fungsi
administrasi
Supervise
administrasi. Fungsi administrasi dimaksudkan untuk membantu staf, volunteer
atau pekerja sosial di lapangan agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai
dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh lembaga tersebut.
Fungsi
administrasi yang dilakukan oleh supervisor yaitu ketika supervisor/manager
program mempersiapkan program yang akan dilakukan untuk klien, prosedur
penerimaan klien, penerimaan laporan-laporan tertulis dari pekerja sosial, dan
rekaman cctv yang diperoleh dari ruang terapi dan konseling. Selain itu fungsi
administrasi lainnya yaitu melalui absen harian untuk seluruh pegawai yang
bertujuan untuk mengetahui berapa banyak pegawai yang hadir.
2. Fungsi
Edukasi
Supervise
pendidikan. Fungsi supervise ini dilakukan manakala ada pegawai baru yang masuk
dan bekerja di suatu lembaga. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh pegawai yang
lebih senior dan berpengalaman. Supervise ini dilakukan melalui pengarahan dan
bimbingan kepada pekerja sosial dalam melakukan prakteknya. Selain itu
supervise pendidikan dapat berupa pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh BNN,
Dinsos, Depnaker, dsb.
Supervise
juga dapat memberikan masukan atau saran kepada pekerja sosial yang mengalami
hambatan dalam menangani kliennya. Sesama pegawai baik supervisor dengan
supervise bisa saling mengingatkan ketika salah satu diantara mereka melakukan
kesalahan atau kelalaian. Dalam hal ini fungsi supervisor pendidikan sangat
penting.
3. Fungsi
Support
Pemberian
dukungan merupakan suatu hal yang sangat diperlukan bagi pekerja sosial.
Seringkali pekerja sosial menemukan berbagai permasalahan dalam menangani kliennya,
merasakan kejenuhan dalam bekerja, dan motivasi yang turun. Supervisor disini
memainkan fungsinya sebagai supportif. Dukungan yang diberikan dapat berupa
ucapan-ucapan ringan, tindakan yang berbentuk kepercayaan, dan memberikan wadah
rekreasi bagi pegawainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar