Jumat, 16 Maret 2018

Proses Supervisi Pekerja Sosial




 




PROSES SUPERVISE PEKERJA SOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PAMARDHI PUTRA (BRSPP) LEMBANG

Dosen :
Drs. Edi Suhanda, M.Si
Dwi Yuliani, M.Si, Ph.D

Disusun Oleh :
Dewi Mustika Fani               
14.04.222
Kelas : 3 J

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG 2016
A.    Profil Lembaga
Nama lembaga             : Balai rehabilitasi sosial pamardi putra
Alamat lembaga          : Jalan maribaya no. 22 Kayu Ambon Lembang Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat
Nama supervisor          : Yanti
Nama Pekerja Sosial    : Dra. Yeane E.M.Tungga, MSW

B.     Deskripsi
Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra (BRSPP) Lembang Bandung Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat memiliki peranan yang strategis dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) di lingkungan masyarakat melalui pelaksanaan program rehabilitasi bagi korban penyalahguna NAPZA yang diimplementasikan dalam bimbingan fisik, mental, sosial dan pelatihan ketrampilan.
C.     Pelaksanaan Supervise di BRSPP
Supervise dilakukan oleh pejabat structural dan manager program yang ada di Balai Rehabiitasi Sosial Pamardhi Putra kepada pekerja sosial. Manager program ini adalah orang yang membawahi seluruh program rehabilitasi. Pekerja sosial yang ada di BRSPP terdiri dari 7 pekerja soisal kondisional dan 7 pekerja sosial adiksi. Pekerja sosial kondisional adalah pekerja sosial yang menetap / bekerja di lembaga tersebut, sedangkan pekerja sosial adiksi adalah pekerja sosial yang dikirim oleh kementrian sosial. Ibu Yeane merupakan salah satu pekerja sosial adiksi. Tugasnya lebih kepada eksperimen atau sebagai konselor. Beberapa proses supervise yang dilakukan yaitu:
1.      Pemasangan cctv di ruang konseling dan ruang terapi.
Penggunaan cctv bertujuan untuk melihat dan memantau proses pertolongan terhadap klien. Apabila pekerja sosial/ klien melakukan perbuatan yang tidak pantas akan terekam melalui cctv ini yang nantinya dapat dimintai pertanggungjawaban.
2.      Supervise dilakukan setiap hari
Proses supervisi sebenarnya dilakukan setiap hari, ketika seorang pekerja sosial akan bertemu dengan klien, pekerja sosial harus melaporkan kepada manager program terlebih dulu, kemudian manager program mempersiapkan kegiatan untuk klien dan selanjutnya pekerja sosial melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan.
3.      Diadakannya case conference
Yaitu pertemuan yang dilakukan sebulan sekali untuk membahas permasalahan yang dihadapi klien, hambatan/ kesulitan yang dialami pekerja sosial. Hal ini dibahas secara bersama-sama dengan pekerja sosial lainnya. Dalam case conference ini juga dibahas solusi yang tepat untuk menangani permasalahan atau hambatan yang dialami tadi. Diskusi ini bersifat terbuka.

D.    Fungsi Supervisor
1.      Fungsi administrasi
Supervise administrasi. Fungsi administrasi dimaksudkan untuk membantu staf, volunteer atau pekerja sosial di lapangan agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh lembaga tersebut.
Fungsi administrasi yang dilakukan oleh supervisor yaitu ketika supervisor/manager program mempersiapkan program yang akan dilakukan untuk klien, prosedur penerimaan klien, penerimaan laporan-laporan tertulis dari pekerja sosial, dan rekaman cctv yang diperoleh dari ruang terapi dan konseling. Selain itu fungsi administrasi lainnya yaitu melalui absen harian untuk seluruh pegawai yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak pegawai yang hadir.
2.      Fungsi Edukasi
Supervise pendidikan. Fungsi supervise ini dilakukan manakala ada pegawai baru yang masuk dan bekerja di suatu lembaga. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh pegawai yang lebih senior dan berpengalaman. Supervise ini dilakukan melalui pengarahan dan bimbingan kepada pekerja sosial dalam melakukan prakteknya. Selain itu supervise pendidikan dapat berupa pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh BNN, Dinsos, Depnaker, dsb.
Supervise juga dapat memberikan masukan atau saran kepada pekerja sosial yang mengalami hambatan dalam menangani kliennya. Sesama pegawai baik supervisor dengan supervise bisa saling mengingatkan ketika salah satu diantara mereka melakukan kesalahan atau kelalaian. Dalam hal ini fungsi supervisor pendidikan sangat penting.

3.      Fungsi Support
Pemberian dukungan merupakan suatu hal yang sangat diperlukan bagi pekerja sosial. Seringkali pekerja sosial menemukan berbagai permasalahan dalam menangani kliennya, merasakan kejenuhan dalam bekerja, dan motivasi yang turun. Supervisor disini memainkan fungsinya sebagai supportif. Dukungan yang diberikan dapat berupa ucapan-ucapan ringan, tindakan yang berbentuk kepercayaan, dan memberikan wadah rekreasi bagi pegawainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

analisis program Rabu Nyunda Kota Bandung

I.                    KEBIJAKAN MENGENAI RABU NYUNDA a.        Deskripsi Singkat Tentang Rabu Nyunda Rebo nyunda merupakan hari di man...